Catatan Ringkas #1
MENANGANI KOMPLAIN PELANGGAN
Siapa yg komplain?
Konsumen/
Pelanggan, Karyawan/staf , Pimpinan, Dinas/Instansi lain, Media Massa.
Komplain/Keluhan ? Pengaduan/penyampain ketidakpuasan,
ketidaknyamanan, kejengkelan, dan kemarahan atas service jasa/produk.
Komplain Karyawan
o Berkaitan
dg kebijakan manajemen (gaji, bonus, fasilitas, dsb).
o Iklim
kerja
o Relasi
kerja
|
Komplain Pimpinan
o
Berkaitan dengan kinerja karyawan/staf
o
Berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan yang tidak sesuai rencana
|
Komplain
Konsumen
o
Berkaitan dg produk/jasa & layanan.
o
Penting diatasi
o
Komplain yang tidak ditanggapi secara
memuaskan bisa menyebabkan hubungan negatif/konflik
|
Komplain Media Massa
o
Kesulitan akses data dinas/instansi
o
Kesulitan konfirmasi
|
Mengapa Konsumen Mengeluh?
•
Mendapatkan pelayanan/produk tidak sesuai biaya
yang dikeluarkan
•
Tidak puas pada pelayanan
Pentingnya Mengenali Keluhan
Konsumen
•
Mengenal karakter konsumen
•
Mengklasifikasi keluhan
•
Memudahkan memilih solusi
•
Meningkatkan profesionalisme karyawan
Bentuk & Jenis Komplain
•
Mechanical
Complaint / Technique Complaint
:
keluhan yang bersumber pada masalah teknik
•
Attitudinal
Complaint : komplain karena sikap negatif
petugas pelayanan (melayani dg sikap curiga, sinis, tidak ramah, kasar, dsb)
•
Service
Related Complaint : komplain
karena pelayanan yg kurang memuaskan
(lama, berbelit, pungli, tidak sesuai dg spesifikasi yg diminta konsumen, dsb)
•
Unusual
Complaint :
– komplain
yg tdk biasa/aneh, dibuat-buat, dimunculkan konsumen untuk menarik perhatian.
– konsumen
yang secara psikologis kurang bahagia,
hanya ingin didengar saja.
Cara Penyampaian Komplain
•
Voice Response (langsung), penyampaian
komplain secara langsung, menyampaikan pada petugas, staf yang ditemui
•
Private Response (tidak langsung), penyampaian
komplain tidak secara langsung, melalui pihak ketiga (media massa, surat
pembaca, LSM, dll)
•
Third Party Response (jalur hukum), komplain
melalui jalur hukum, class action,
tuntutan ganti rugi, dsb.
Jika Komplain Tidak Ditanggapi
•
Konsumen resah, timbul ketidakpuasan
•
Menurunkan profesionalisme perusahaan
•
Menurunkan image perusahaan
•
Perusahaan ditinggalkan konsumen
Jika Komplain Ditangani dengan Baik
•
Meningkatkan
kepercayaan konsumen.
•
Meningkatkan hubungan positif dengan konsumen.
•
Memberi nilai positif pada perusahaan.
•
Perusahaan masih
memiliki ikatan dengan
konsumen, konsumen tidak meninggalkan perusahaan
PRINSIP MENGHADAPI KOMPLAIN
•
Jangan terpancing kemarahan
•
Jangan berjanji palsu
•
Jujur jika tidak mampu
•
Sabar
Menghadapi Keluhan Konsumen
•
Isolasi, bawa tamu ke tempat nyaman,
hindari pengaruh negatif terhadap tamu
lain yang merugikan image perusahaan.
•
Tenang, kunci meredam kemarahan tamu, membantu berfikir jernih dalam menyelesaikan
masalah.
•
Mendengarkan penuh perhatian & empati, menunjukkan
keluhan konsumen penting & diperhatikan
•
Hati–hati dg harga diri konsumen, jangan membuat tamu berfikir keluhannya diremehkan, tidak penting.
•
Perhatian fokus pada tamu, khususnya keluhannya. Jangan melebarkan masalah ke hal lain, jangan menyalahkan tamu, apapun yang terjadi.
•
Biarkan konsumen bicara, jika perlu gunakan catatan
khusus agar konsumen merasa
mereka diperhatikan sekalipun dalam keadaan mengeluh
•
Tawarkan solusi
yang bisa kita lakukan untuk mereka. Biarkan konsumen memilih yang
diinginkan.
•
Perhitungan jangka waktu penyelesaian masalah.
Jika penanganan butuh waktu lama, katakan terus terang.
•
Jika tidak mampu mengatasi, jangan segan
berkonsultasi dg orang yg mampu,
(mekanik, manajer, atau orang lain yg kompeten).
•
Jika keluhan
terselesaikan, tanyakan apakah konsumen
puas dengan penanganan yang dilakukan. Jangan lupa ucapkan terima kasih
atas masukan dari konsumen.
“Tenang
dan jernih dalam mengambil keputusan akan menghasilkan solusi tepat”.
Catatan Ringkas #2
DELIVERING SERVICE EXCELLENT
Service Blueprint : alat
yang membantu tim customer service, baik frontline maupun back office, untuk
menciptakan pelayanan yang prima kepada pelanggan.
Service
blueprint adalah suatu gambar atau peta yang menggambarkan secara akurat sebuah
sistem pelayanan sehingga berbagai individu yang terlibat di dalam penyediaan
jasa tersebut dapat memahami sistem dengan baik walaupun masing-masing memiliki
peran dan sudut pandang berbeda-beda. Suatu
blueprint pelayanan menggambarkan langkah-langkah penyampaian pelayanan secara
simultan (series of activities),peran dari konsumen dan karyawan, dan
elemen-elemen pelayanan yang terlihat. Hal tersebut menunjukkan cara untuk
menguraikan suatu bentuk pelayanan kedalam komponen-komponen secara logis dan
menunjukkan langkah-langkah atau aktivitas-aktivitas dalam proses pelayanan,
dan bukti pelayanan yang dialami oleh konsumen.
Komponen
blueprint pelayanan meliputi :
- customers action,
memperlihatkan urut-urutan, pilihan-pilihan, aktivitas-aktivitas dan
interaksi yang dihadapi konsumen dalam proses , membeli, menikmati, dan
mengevaluasi suatu pelayanan
- “onstage” contact employee action, yaitu
langkah-langkah dan aktivitas-aktivitas karyawan, dimana mereka
berinteraksi atau berhubungan dengan konsumen atau dapat dilihat oleh
konsumen
- “backstage” contact
employee action, yaitu langkah-langkah atau aktivitas yang dilakukan
karyawan di belakang layar untuk mendukung “onstage” contact employee action.
- Support process (invisible
process), meliputi langkah atau kegiatan internal untuk mendukung contact
employees dalam menyampaikan pelayanan
Keempat wilayah tersebut dipisahkan oleh tiga buah
garis yaitu :
- Garis interaksi (line
of interaction), menunjukkan adanya interaksi langsung antara konsumen
dan perusahaan penyedia jasa
- Garis batas pandang
(line of visibility), adalah garis yang memisahkan antara
aktivitas-aktivitas pelayanan yang terlihat dan aktivitas-aktivitas
pelayanan yang tidak terlihat oleh konsumen, sekaligus memisahkan antara
“onstage” contact employee action
dan “backstage” contact employee action.
- Garis interaksi
internal (line of internal interaction), memisahkan aktivitas contact
employee dari karyawan atau aktivitas pendukung pelayanan lainnya
Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat sebuah
blueprint pelayanan adalah sebagai berikut :
- Idetifikasi proses yang
akan dibuat blueprintnya
- Petakan proses tersebut
dari sudut pandang konsumen
- Gambarkan garis interaksi
(line of interaction)
- Gambarkan line of visibility-nya
- Petakan proses dari sudut
pandang karyawan yang berinteraksi dengan konsumen
- Gambarkan garis interaksi
internal (line of internal interaction)
- Hubungkan
aktivitas-aktivitas konsumen dan karyawan yang berinteraksi
- Tambahkan fasilitas pelayanan (sevice evidence) pada setiap langkah kegiatan konsumen
Customer
Journey Map merupakan sebuah presentasi visual yang
menggambarkan hubungan serta interaksi antara pelanggan dengan organisasi atau
brand tertentu.
• It’s great to have a formal approach to
describing/ designing experiences
• It starts with the description of a specific
customer (in the center)
• It recognizes the life cycle of experiences:
before, during, and after
• It’s easy to use and simple to
understand
• If you’ve got a tool that works for you, I’d
love to see it!
Komentar
Posting Komentar