Langsung ke konten utama

Strategi Bisnis : Canvassing dalam Penjualan, perlukah?

Canvassing adalah sangat perlu bagi bisnis. Canvassing diperlukan karena dalam strategi bisnis ini memungkinkan perusahaan menjadi lebih dekat dan mudah dijangkau saat melakukan penjualan. 

Secara singkat, Canvassing adalah teknik dalam penjualan kepada calon pelanggan yang memiliki sedikit atau tidak memiliki pengetahuan dengan suatu merek sebelumnya. Canvassing bertujuan untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan kesadaran merek, dan menumbuhkan basis pelanggan mereka.

Pengertian lain dari Canvassing adalah aktivitas penjualan secara langsung sehingga dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk melakukan pembelian. Aktivitas terencana dari canvassing dilakukan oleh seseorang untuk mencari, menawarkan, hingga mendistribusikan penjualan produk / jasa. Sebutan orang yang melakukan kegiatan ini juga bisa disebut sebagai canvasser.

Sales Canvassing adalah langkah dalam proses penjualan untuk mendapatkan pelanggan dan menjual produk atau layanan mereka. Mempelajari sales canvassing dapat meningkatkan peluang bisnis seseorang dan meningkatkan pendapatan penjualan atau profit. 

Simak yuk, pembahasan mengenai Tipe-Tipe Canvassing, Manfaat hingga Cara Kerja Canvassing.

  •  Tipe-tipe Canvassing

Saat melakukan kegiatan Sales Canvassing, terdapat beberapa metode menghubungi calon pelanggan yang meliputi:

1. Cold Calls

Tipe ini juga dikenal sebagai telemarketing. Tim pemasaran bisa mendapatkan nomor telepon konsumen untuk melakukan cold calling dari pihak ketiga. Tujuan dari tipe ini yaitu untuk membangun hubungan dengan konsumen serta meningkatkan kemungkinan mereka membeli produk dari perusahaan di masa depan.

2. Tatap Muka

Saat melakukan canvassing door-to-door, seorang perwakilan memilih area tertentu yang dapat memperoleh manfaat dari produk atau layanan perusahaan. 

3. Surel

Email langsung untuk penjualan sering kali berisi informasi tentang masalah yang mungkin dialami pelanggan dan bagaimana perusahaan dapat membantu memecahkan masalah ini dengan produk atau layanan mereka. Melalui pengiriman email, sales juga berkemungkinan untuk mengirimkan tautan ke situs web perusahaan agar calon pembeli memiliki opsi tambahan untuk membeli produk atau menghubungi perusahaan yang selanjutnya diharapkan dapat melakukan pembelian.

  • Manfaat dari Sales Canvassing

Pendataan penjualan merupakan langkah penting dalam proses penjualan. Beberapa manfaat yang didapatkan dari melakukan Sales Canvassing, diantaranya yaitu:

1. Membangun jaringan calon pelanggan

Salah satu manfaat dari canvassing adalah ada banyak pelanggan potensial untuk dihubungi terkait dengan upaya menawarkan produk. Perwakilan penjualan dapat menghubungi setiap orang yang cocok dengan profil audiens target.

Profil audiens target adalah seperangkat karakteristik yang menggambarkan demografis kepada siapa perusahaan mencoba menjual produk atau layanannya. sehingga profil audiens target merupakan aset. Dengan menghubungi banyak calon konsumen, suatu perusahaan dapat menciptakan prospek, melakukan penjualan, dan membuat lebih banyak orang sadar akan merek tersebut. Ini semua membantu membangun basis pelanggan yang menghasilkan pendapatan lebih tinggi dan berpotensi memperluas bisnis.

Strategi Sales Canvassing ini juga bermanfaat dalam membantu membangun basis pelanggan yang mengarah pada pendapatan yang lebih tinggi dan berpotensi memperluas jaringan bisnis.

2. Belajar lebih banyak tentang audiens target mereka

Saat melakukan kunjungan dari pintu ke pintu, perwakilan penjualan melakukan percakapan dengan konsumen dan dapat mempelajari lebih lanjut tentang audiens target mereka. Dari hal tersebut, canvasser mendapat insight terkait keinginan target konsumen. Misalnya,calon pelanggan mungkin berbicara tentang kekhawatiran atau minat umum yang dapat membantu menciptakan iklan produk yang menargetkan pelanggan dengan lebih baik.

Ketika konsumen menolak untuk melakukan pembelian, ini juga dapat data bagi tim pemasaran dan penjualan terkait data audiens target mereka. Disisi lain, tim pemasaran dan penjualan dapat menilai kembali audiens target untuk melakukan upaya peningkatan kualitas produk.

 3. Mengembangkan keterampilan komunikasi

Canvassing juga bermanfaat bagi perusahaan karena membantu perwakilan penjualan mengembangkan dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Memiliki keterampilan komunikasi tingkat lanjut dapat meningkatkan penjualan dan membantu dalam membangun hubungan dengan pelanggan. Dampak nyatanya adalah menciptakan loyalitas merek. Sales juga dapat belajar tentang strategi dan keterampilan penjualan, seperti negosiasi dan menggunakan logika, emosi, atau etika.

4. Meningkatkan penjualan

Canvassing juga bermanfaat bagi perusahaan karena membantu melakukan penjualan kepada pelanggan baru. Menghubungi pelanggan secara langsung juga berguna saat membangun hubungan yang dapat meningkatkan penjualan. Hal ini tentu selaras dengan perasaan yang dirasakan oleh pelanggan yang merasakan loyalitas terhadap suatu merek.

5. Kemungkinan datangnya prospek yang lebih tinggi 

Menemukan seseorang yang dirasa tepat untuk menjadi konsumen produk, metode yang paling tepat untuk digunakan adalah canvassing. Pasalnya, kamu dapat berkomunikasi langsung dengan calon konsumen potensial tersebut. Lebih mudahnya mengarahkan lebih jauh agar calon konsumen membeli produk tersebut. 

  • Cara Kerja Canvassing

Canvassing memiliki beberapa cara kerja yang harus Anda ketahui berikut diantaranya: 

1. Penentuan Target

Mengidentifikasi target yang ingin mereka jangkau melalui canvassing. Ini melibatkan penelitian tentang demografi, preferensi, dan kebutuhan calon pelanggan potensial. Mapping Area bisa dilakukan secara B2B maupun B2C. Mapping area (pemetaan) digunakan sales dan tim lapangan lapangan lainnya

2. Penyiapan Materi

Mempersiapkan materi pemasaran yang efektif, seperti Brosur, Bahan Presentasi, Katalog produk, atau . Disini kita juga menyiapkan konsep promosi dan informasi promo yang relevan tentang layanan atau produk yang ditawarkan.

3. Kontak Langsung

Canvassing melibatkan kontak langsung dengan calon pelanggan. Ini bisa dilakukan melalui kunjungan pribadi, panggilan telepon, atau pengiriman email. Tujuan awal adalah memulai interaksi dengan calon pelanggan dan menarik minat mereka. Skill dalam berkomunikasi dengan calon pelanggan sangat penting dalam hal ini.


4. Pengenalan dan Penjelasan

Setelah memperoleh perhatian calon pelanggan, langkah selanjutnya adalah memperkenalkan diri, perusahaan, dan produk atau layanan yang ditawarkan. Ini harus dilakukan dengan komunikasi yang ramah dan informatif.


5. Follow-up 

Setelah interaksi awal, penting untuk melakukan tindak lanjut. Ini bisa berupa panggilan, email, atau kunjungan lanjutan untuk membantu calon pelanggan melalui tahap pembelian atau menjawab pertanyaan lebih lanjut.
 

6. Evaluasi dan Penyesuaian

Hasil dari aktivitas canvassing harus dievaluasi secara berkala. Jika ada pola yang muncul dari respons pelanggan atau hasil yang dicapai, perusahaan dapat menyesuaikan strategi canvassing mereka untuk lebih efektif.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMBIS : Contoh Surat Lamaran Kerja

Komunikasi Bisnis : SURAT LAMARAN KERJA Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan oleh seseorang untuk melamar kerja pada suatu organisasi/lembaga yang membutuhkan karyawan atau pimpinan pada perusahaan tertentu. Pada umumnya ketika melamar kerja, seseorang harus menulis surat lamaran kerja yang dilengkapi dengan sebuah resume (daftar riwayat hidup). Dalam surat lamaran kerja, dijelaskan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh pelamar kerja yang cocok atau sesuai dengan posisi/jabatan yang ditawar, atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pelamar kerja hanya mengemukakan poin-poin  penting yang relevan dengan persyaratan pekerjaan yang ditawarkan. Pendekatan yang dapat digunakan dalam membuat surat lamaran kerja adalah pendekatan Attention, Interest, Desire, and Action (AIDA). Penjelasan lebih rinci tentang masing-masing pendekatan AIDA tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1.    Attention (Perhatian) Artinya, pelamar kerja harus dapat meyakinkan pihak organisa

Alur Prosedur Ekspor Barang

Persiapan Memulai Ekspor  a. Persiapan Administratif            Yaitu persiapan tentang kantor dan perlengkapan kantor seperti Letter Head, Personnal Computer, Facsimili, Surat Elektronik, Amplop Surat, PO Box atau alamat kantor. b. Persiapan Legalitas Akte Pendirian Badan Usaha Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Ijin Khusus Eksportir/Importir Surat Ijin Domisili Usaha c. Persiapan Fisik Barang Kontrak dengan Produsen Brosur dari tiap komoditi Daftar Harga Contoh Barang  d. Persiapan Operasional Menyiapkan SDM dan Peralatan Operasional Mempelajari ketentuan pemerintah tentang Ekspor-Impor Menyiapkan Strategi Pemasaran Ekspor  Alur Prosedur Ekspor  Prosedur ekspor terdiri dari kegiatan-kegiatan : Eksportir dan Importir mengadakan korespondesi / negosiasi. Apabila terjadi kesepakatan dibuat kontrak dagang (sales contratct).   Importir mengajukan permohonan pembukaan L/C kepada Opening Bank di Luar Negeri.   Opening

Alur Prosedur Impor Barang

Alur Prosedur Impor Barang Mirip dengan prosedur ekspor diatas, prosedur impor juga terdiri dari aktivitasaktivitas sbb: Antara Importir dan Eksportir  : Adanya kontak antara importir dan Eksportir, Importir menerbitkan Purchase Order (PO) kepada Eksportir,  Eksportir memberikan penawaran harga kepada Importir,  Terbit Sales Contract   Importir membuka L/C di Bank Pembuka / Opening Bank . Bank Devisa mengkonfirmasi L/C ke Bank Koresponden.  Bank koresponden meneruskan / memberitahukan L/C kepada Eksportir Eksportir menghubungi maskapai pelayaran / Forwarding Agent di Luar Negeri untuk pelaksanaan pengiriman barang.   Adanya proses di Maskapai Pelayaran  Perusahaan  pelayaran/penerbangan di Luar negeri menerbitkan B/L kepada Eksportir.  Eksportir menyerahkan Shipping Document berupa : B/L, Invoice, dan Packing List kepada Bank Koresponden.  Eksportir mengadakan negosiasi L/C dan membeli wesel ke Bank Koreponden.  Bank Koresponden meneruskan Shipping Document berupa : B/L,